Thursday 16 June 2016

10 jalan pengampunan dosa



Setiap manusia pasti melakukan kesalahan. Kerana itu, yang perlu dibina dalam diri setiap muslim, bukan hanya sikap hati-hati menjauhi dosa saja, tetapi juga menumbuhkan sikap yang benar tentang apa dan bagaimana yang harus dilakukan apabila dosa itu terlanjur diperbuat. Sekurang-kurangnya ada 10 jalan dalam Islam, yang boleh mengurangkan azab atas dosa yang dilakukan:

1. Taubat

Al-Quran banyak menyebutkan bahawa taubat berfungsi sebagai pengecualian dari ancaman azab yang akan diberikan kepada pelakunya. Seperti disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 160 bermksud, "Kecuali mereka yang telah bertaubat ..." juga dalam surat Maryam: 160, Thoha: 82. Taubat yang dimaksudkan di sini tentu taubat nasuha, yakni taubat yang dilakukan dengan ikhlas dan benar. Taubat yang menjadi penyesalan sekaligus menjadi titik akhir seseorang untuk tidak mengulangi dosa di masa selanjutnya.

2. Istighfar

Allah berjanji akan mengampuni kesalahan-kealahan hambanya selama ia melakukan istighfar dengan sungguh-sungguh. "Dan tidaklah Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun (istighfar)." (QS. Al-Anfal: 33). Rasulullah saw. bersabda bermaksud, "Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sekiranya kalian belum pernah berbuat dosa, maka nescaya Allah akan membinasakankamu kemudian menggantikan kamu dengan kaum yang lain, yang mereka itu berbuat dosa lantas mereka memohon ampun kepada-Nya dan Allah mengampuni mereka." (HR. Muslim)



3. Amal-amal kebaikan

Amal-amal kebaikan yang dilakukan, dakwa seorang warga muslim boleh dilipatgandakan pahalanya oleh Allah menjadi sepuluh kali ganda atau lebih. Kerana itu, amal baik juga boleh menjadi salah satu jalan pengampunan bagi kita, khususnya dosa-dosa kecil. Allah swt, berfirman, maksudnya: "Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan perbuatan buruk." (QS. Hud: 114)

Rasulullah SAW bersabda, maksudnya: "Bertaqwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, dan iringilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan yang baik kerana ia boleh mengeluarkannya (HR. Turmudzi)

4. Musibah-musibah di dunia

Musibah yang menimpa seorang muslim, apapun bentuknya, akan menjadi penebus dosanya. Itu akan terjadi bila orang yang tertimba musibah sabar atas musibah. Rasulullah SAW bersabda bermaksud, "Sesungguhnya setiap musibah yang menimpa seorang muslim menjadi penebus (kafarat) atas dosanya. Bahkan sampai terpeleset kakinya, luka di jarinya, aapun duri yang menusuknya. "(HR. Muslim) Artinya, musibah datang dari Allah swt adalah bentuk tebusan atas dosa hamba-Nya, sehingga dosa itu dihapuskan oleh Allah swt.

5. Siksa kubur

Azab kubur adalah perkara yang harus diyakini kebenarannya. Ia juga merupakan salah satu jalan pengampunan yang boleh mengurangkan azab yang akan ditimpakan Allah kepada hamba-hamba-Nya atas dosa yang dilakukannya. Ada dua macam azab kubur. Pertama, yang dirasakan seseorang selamanya sampai hari kiamat datang. Ini akan diberikan kepada orang-orang kafir (lihat QS. Al-Mu'min: 45-46). Kedua, azab kubur yang waktunya terbatas dan sealah itu berhenti. Yang kedua ini diberikan atas orang yang melakukan dosa-dosa ringan, sesuai dengan tingkat kesalahannya sehingga ia menjadi pengurang atau penebus akan azab yang akan menimpa di akhirat nanti.

6. Doa dan permohonan ampun dari orang mukmin yang diminta kepada Allah, untuk diberikan kepada pelaku dosa dan kesalahan, baik yang masih hidup mahupun yang sudah meninggal dunia

Doa adalah saripati ibadah. Doa adalah senjata orang beriman. Doa adalah salah satu jalan pengampunan dari dosa-dosa dan kesalahan. Allah swt. berfirman bermaksud: "cukup lengkap dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar) mereka berdoa:" Ya Tuhan kami beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami ... "(QS. Al-Hasyr: 10)

7. Apa yang dihadiahkan seorang muslim yang masih hidup kepada saudaranya yang sudah meninggal dunia, berupa pahala sedekah dan haji

Para ulama sepakat bahawa seseorang yang telah meninggal dunia masih boleh memperoleh manfaat dari orang yang masih hidup kerana dua hal. Pertama, kerana sesuatu yang sumbernya dari si mayat sendiri ketika hidup, seperti amal jariah. Kedua, pahala kebaikan yang diperuntukkan orang yang masih hidup kepada si mayat seperti sedekah dan haji. Pahala dari amal-amal ibadah fizikal seperti puasa sunnah, salat sunnah, membaca Qur`ân, zikir dan sebagainya, menurut Imam Ahmad dan Abu Hanifah boleh sampai kepada si mayat bila memang diniatkan oleh yang masih hidup untuk si mayat. Sementara menurut Imam Syafie dan Imam Malik, hal itu tidak boleh dihadiahkan kepada si mayat dan pahalanya tidak akan sampai.

8. Penyelesaian hak sesama manusia di akhirat, setelah mereka menyeberangi sirot (jambatan di atas neraka)

Jalan pengampunan yang lain adalah penyeleaian segala hak dan kezaliman yang berkaitan antara satu orang muslim dengan saudaranya. Masing-masing saling mengambil hak satu sama lain. Rasulullah SAW bersabda, maksudnya: "Apabila orang-orang mukmin itu telah selamat melewati neraka, maka mereka akan ditahan di suatu jambatan antara mereka dan syurga. Maka di situlah mereka saling melakukan pendakwaan dan pemenuhan atas segala tanggungan sesama mereka selama di dunia. Maka kalau semuanya sudah bebas dari hak-hak saudaranya serta bersih dari dosa-dosa dan kezaliman sesama mereka. Barulah mereka dibenarkan untuk masuk ke dalam syurga..." (HR. Bukhori)

9. Syafaat dari mereka yang berhak memberi syafaat

Di antara jalan pengampunan yang lain adalah syafaat yang diberikan oleh orang lain yang mendapat izin dari Allah. Syafaat ini akan dapat meringankan dan membebaskan orang-orang yang seharusnya mendapat seksaan di akhirat. Orang yang dibenarkan memberi syafaat, pertama adalah Rasulullah SAW. Selain itu adalah kaum muslimin yang telah mendapat izin dari Allah untuk memberi syafaat. Bahkan dalam hadis yang cukup panjang disebutkan bahawa Allah swt akan memberi syafaat kepada hamba-hamba-Nya. "...Maka para malaikat telah memberi syafaat, para nabi sudah memberi syafaat, dan orang-orang beriman pun memberi syafaat. Tidak ada lagi kecuali Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang. Kemudian setelah itu Allah mengambil sekali genggaman-Nya itu dari neraka orang-orang yang belum pernah membuat kebaikan sekalipun..." (HR. Muslim)

10. Ampunan dan keampunan Allah SWT di luar syafaat-Nya

Ini adalah jalan pengampunan terkini, yang boleh mengurangkan atau menghapuskan sama sekali azab yang sepatutnya diterima seseorang yang telah melakukan dosa. Allah swt berfirman, maksudnya "...dan Dia (Allah) mengampuni segala dosa, selain syirik, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (QS.An-Nisa: 48 dan 116)

Jalan pengampunan ini disediakan oleh Allah swt. Tinggal kini bagaimana kita yang memerlukan pengampunan itu. Dan sebelum soalan itu kita jawab, renungkanlah firman Allah swt berikut ini, maksudnya: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang bertaqwa..." (QS. Ali Imran: 133

No comments:

Post a Comment