Para saintis tersebut, menyelam ke dasar laut sedalam 1.750 kilometer di lepas pantai Miami. Sbagovich bersama kedua rakannya menggunakan kapal selam canggih yang kemudian berehat di batu karang dasar laut. Di dasar laut itulah, mereka dikejutkan dengan fenomena aliran air yang sangat panas mengalir ke arah retakan batu.
Kemudian aliran air itu disertai dengan semburan lava cair panas menyembur layaknya api di daratan, dan disertai dengan debu gunung berapi layaknya asap kebakaran di daratan. Tidak tanggung-tanggung panasnya suhu api vulkanis didalam air tersebut ternyata mencapai 231 darjah celcius.
Bagaimana api boleh bertahan di dalam laut?
Mereka mencari fakta bahawa fenomena alam itu terjadi akibat aliran lava vulkanis yang terjadi di dasar laut, seperti gunung api bila di daratan. Dan kemudian mereka menemui lebih banyak lagi gunung api aktif di bawah laut, yang tersebar di seluruh lautan.
Sesungguhnya, Al-Quran telah menyebutkan fakta itu sejak 1400 tahun. Firman Allah SWT berikut ini: "Demi bukit. Dan apa yang ditulis. Pada lembaran yang terbuka. Dan Demi Baitul Makmur (Kaabah). Dan demi syurga langit yang tinggi. Dan Demi laut, yang di dalam tanahnya ada api." (QS: At-Thur: 1-6).
Al-Quran menjelaskan api di dalam lautan itu dengan istilah 'Masjur'. Dalam bahasa Arab, 'Masjur' dimaknai dengan sesuatu yang berada di atas, dipanaskan dari oleh panas di bawahnya.
No comments:
Post a Comment