Wednesday, 4 April 2012

Kelebihan Menghafal Al-Qur’an


Al-Qur’an Kalam Allah.  Al-Qur’an mengandungi lebih daripada 6000 ayat. Al Qur’an akan memuliakan siapa yg beramal dengan kandungannya. Terdapat sebahagian daripada kita yang mampu menghafal keseluruhan daripada ayat-ayat al-Qur’an ini. Sudah tentu mereka bukan sebarang orang.Apakah penghormatan Allah kepada para penghafaz ini. Bagi para penghafaz al-Qur’an mereka mendapat kemuliaan di dunia dan akhirat.

Kelebihan di dunia
Menghafaz al-Qur’an adalah nikmat Rabbani yg datang drp Allah S.W.T, bahkan Allah membolehkan seseorang itu memiliki rasa iri terhadap para ahli Qur’an. “ Tidak boleh seseorg berkeinginan kecuali   dua perkara, meinginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya al-Qur’an kemudiannya ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ‘Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan di beri, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat (Riwayat Bukhari).

Bahkan nikmat mampu menghafal  al-Qur’an sama dengan nikmat kenabian bezanya ia tidak mendapatkan wahyu, “ Barangsiapa yang membaca (hafal) al-Qur’an, maka sungguh dirinya telah menaiki darjat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya.” (Riwayat Hakim).

Al-Qur’an menjanjikan kebaikan, barakah dan kenikmatan bagi penghafalnya “ Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Seorang yg hafiz al-Qur’an adalah orang yg mendapatkan Tasyrif Nabawi (penghargaan khusus dari Nabi S.A.W). Di antara penghargaan yg pernah diberikan Nabi S.A.W Kepada para Sahabat penghafal al-Qur’an adalah perhatian yg khusus kepada para syuhada’ Uhud yang Hafiz al-Qur’an. Rasul mendahulukan pemakammannya. “ Adalah Nabi mengumpulkan di antara dua orang Syuhada’ Uhud lau baginda bersabda “ Manakan antara keduanya yang lebih banyak hafal al-Qur’an, ketika ditunjukan kepada salah satu daripada keduanya yang lebih banyak menghafal al-Qur’an, ketika ditunjukan kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamnya di liang lahad.” (Riwayat Bukhari).

Kepada hafiz al-Qur’an, Rasul menetapkan bahawa ia berhak menjadi Imam solat berjamaah. Rasulullah S.A.W bersabda “ Yang menjadi Imam satu kaum adalah yang paling banyak hafalannya” (Riwayat Muslim).

Menghafal al-Qur’an merupakan ciri orang yang diberikan ilmu. Firman Allah SWT yang bermaksud “ (Al Quran tetap datangnya dari Allah dengan tidak syak lagi) bahkan ia ayat-ayat keterangan yang jelas nyata, yang terpelihara di dalam dada orang yang berilmu dan tiadalah yang mengingkari ayat-ayat keterangan kami melainkan orang yang zalim” Surah al-Ankabut:49).

Hafiz al-Qur’an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi. “ Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para Sahabat bertanya, “Siapakah mereka Ya Rasulullah ? Rasul menjawab, “Para ahli al-Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihanNya”. (Riwayat Ahmad).


Menghormati seorang hafiz al-Qur’an bererti mengagongkan Allah “Sesungguhnya termasuk mengangungkan Allah; menghormati orang tua yang Muslim, penghafaz al-Qur’an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamal dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan penguasa yang adil”. (Riwayat Abu Daud).

Kelebihan di Akhirat

Adapun kelebihan-kelebihan menghafal al-Qur’an yang dijanjikan di akhirat adalah seperti berikut;

AlQur’an akan menjadi penolong (Sayaat) bagi penghafal al-Qur’an. Dari Abu Ummamah RA ia berkata,”Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah olehmu al-Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi Safaat pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)”. (Riwayat Muslim).

Hifzul Qur’an akan meninggikan darjat manusia di Syurga. Daripada Abdillah bin Amr bin Ash daripada Nabi SAW beliau bersabda, “ Akan dikatakan kepada Sohib al-Qur’an bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dahulu  mentartilkan Qur’an di dunia. Sesungguhnya  kedudukan mu di akhir ayat yang kau baca. “(Riwayat Abu Daud dan al-Tarmizi.

Para ulama’ menjelaskan erti Sohib al-Qur’an adalah orang yang hafal semuanya atau sebahagiannya, selalu membaca dan mentaddbur serta mengamalkannya isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntutannya.

Para penghafal al-Quran berasama para Malaikat yang mulia dan taat. “ Dan perumpamaan orang yang membaca al-Qur’an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para Malaikat yang mulia dan taat (Muttafaqun alaih).


Bagi para penghafal al-Qur’an, kehormatan berupa tajul karamah (mahkota kemuliaan). Mereka akan dipanggil. “Di mana orang-orang yang tidak lena oleh mengembala kambing dari membaca kitabku? Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesempurnaan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya (Riwayat Tabrani).

Kedua orang tua penghafal al-Qur’an mendapat kemuliaan. Siapa yang membaca al-Qur’an, membacanya, mempelajarinya dan mengamalkannya maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubbah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubbah ini? Dijawab,”Kerana kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari al-Qur’an.” (Riwayat al-Hakim).

Begitulah kemulian yang diberikan kpd para penghafaz al-Qur’an. Kemungkinan sebahagian besar umat Islam bukan penghafaz al-Qur’an. Maka kita mesti perlu bercita-cita untuk menjadikan salah seorang dari keturunan kita (termasuk anak atau cucu) untuk menjadi penghafaz al-Qur’an. Insyaa Allah niat kita akan dimakbulkan oleh Allah SWT.

No comments:

Post a Comment